Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

tentang Perasaan, tapi tanpa Arah.

Dua hari lalu, Budi dan Tama datang bersama kesalah satu tempat kopi di pusat kota. sudah satu minggu belakangan mereka berdua mencari tempat kopi yang terdekat dengan kampus mereka. Tujuannya tidak lain untuk menyelesaikan jurnal yang sedang mereka kerjakan. Kebetulan, mereka dalam satu kelompok, setelah 2 semester sebelumnya mereka tidak pernah terlibat dalam satu kelompok yang sama. Tama pun sedang memperbaiki keadaannya, hubungannya dan perasaanya, lebih dalam tentang hati yang telah lama hancur.     "udah sampe mana?" teks yang Tama dapati sore itu dari Budi. Sore itu memang mereka merencanakan untuk mengerjakan jurnalnya yang masih setengah jalan. Tak lama setelah Tama membacanya, langsung dengan sigap menelpon Budi dan memberitahukan bahwa dia sudah di tempat kopi dari lima belas menit yang lalu. Merasa bersalah karena melupakan jadwalnya, Budi dengan kecepatan cahaya langsung menuju tempat Tama.  BEGITU MEMBOSANKAN KALAU HARUS MENUNGGU SEPERTI INI, TAPI BERBED

Cerita - dalam kebersamaan, Cinta!

Prolog  Benar adanya jika untuk beradaptasi disuatu tempat baru itu memang sangat butuh proses, tak ubahnya tempat perantauan ku untuk kuliah. Kota yang oleh orang-orang dijuluki sebagai kota yang ikonik dengan lawang sewu (seribu pintu). Ya, kota itu adalah Semarang. Kota yang menjadi impianku untuk menimba ilmu. Sudah jauh ku berpikir akan seperti apa aku dikota itu, apa saja yang akan aku lakukan sebagai aktifitas keseharianku selain kuliah, akan berinteraksi seperti apa dengan lingkungan disekitarku, akan seperti apa pertemananku nanti, akan seperti apa aku menemukan jati diriku yang sesungguhnya.  Merantau buatku adalah suatu hal yang sangat baru, baru yang akan aku alami dan ku jalani. Tidak mempunyai garis keluarga yang tinggal di kota tersebut tentunya membuatku harus lebih mandiri, tanpa mengandalkan keluarga manapun kecuali keluarga dirumah. Untungnya aku punya teman baru yang senantiasa menemaniku. Bahkan jarak antara aku dengan dia tidak semudah aku berjalan men