Puisi - Lupa diri
Lupa diri
(Danang Bagus P)
Aku merasa harus berjalan,
Terus menerus berjalan, tanpa henti.
Jika lelah, menepi sebentar. Sekedar untuk
meminum teh manis,
Disudut kota yang telah dibuat dengan hati. Tambahan
Disaat petang sebelum senja.
Ada sepucuk surat disebelahnya,
Tak harus dibaca saat ini, engkau telah
berjalan cukup panjang,
Khawatir isi pesan tak sempat kau cerna.
Boleh kau bawa, tapi perlahan. Ada anak anak
dirumah mu.
Sekali lagi khawatir isi pesan tak pernah kau
pahami.
Sehingga sulit untuk kau balas,
Sebabnya, aku menunggu.
Bintang menepi, bulan masih bercahaya,
Ingat. Ini purnama, kau bisa lupa isi pesan
tadi siang.
Mencoba aku ingatkan melalui sepucuk rindu,
teronggok.
Tanpa cela.
Lalu rindu, terbang dan perlahan menghilang,
Hingga rasanya kau benar-benar menjadi lupa.
Sungguh-sungguh lupa. Bukan pura-pura.
Sudah ku ingatkan kau tak akan pernah memahami,
untuk sekedar membaca.
Karena ku yakin akan sulit.
Sulit menjadi
diri sendiri.
Purbalingga, 26 Juni 2019
Komentar
Posting Komentar